Kini Peraturan Desa Lembung Paseser No : 01/433.308.15/2019 tersebut telah disahkan oleh Kepala Desa Lembung Paseser pada tanggal 27 Juni 2019 lalu. Sehingga di tahun 2020 ini mulai dikembangkan program yang mensinergikan kegiatan konservasi dengan aktivitas perekonomian masyarakat. Dalam hal ini potensi ekonomi masyarakat adalah budidaya udang vaname yang sudah mengarah kepada budidaya intensif dan kebanyakan memanfaatkan lahan sawah sebagai tambak udang.
Hutan mangrove di Lembung Paseser masih terjaga dengan luas kurang lebih 95 ha. Keberadaannya sangat penting bagi masyarakat Lembung Paseser, terutama dalam hal menjaga kualitas perairan. Adapun di tahun 2020 ini difokuskan dengan kegiatan sentra pembibitan mangrove permanen berkapasitas 24.000 bibit. “Dibuat permanen untuk mencegah hama kepiting yang menyerang dari bawah bedengan,” terangnya.
Pembibitan permanen ini dapat menjadi media edukasi dan melibatkan dukungan masyarakat dalam kegiatan penanaman dan pembangunan fasilitas yang semuanya dikerjakan oleh warga sekitar. “Total ada 7 jenis mangrove yang kita jadikan bibit seperti Sonneratia alba, Rhizopora mucronata, Rhizopora apiculate, Rhizopora stylosa, Ceriops decandra, Aegiceras floridum, Nypa fruticans,” infonya.
Sariah yang ikut dalam kegiatan pembibitan mengaku senang bisa terlibat, “Alhamdulillah tersedia lapangan kerja untuk ibu-ibunya juga sehingga kami bisa menambah penghasilan,” terangnya.
Poleng Field Manager Rachmad Dwi Laksono menyampaikan sebagai Perusahaan yang mengelola wilayah kerja lepas pantai (offshore) di perairan Bangkalan, Madura akan selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik dalam rangka menjaga lingkungan melalui praktik bisnis yang baik dan juga mendukung perlindungan keanekaragaman hayati. “Masyarakat di sekitar wilayah operasional Poleng Fied adalah mitra kami sehingga kami senantiasa membangun kolaborasi penuh manfaat agar dapat tumbuh secara berkelanjutan,” tutupnya.
Saat ini diketahui produksi minyak Poleng Field mencapai 2.701 bopd atau 100,7 % dari target dan produksi gas mencapai 4,896 MMscfd atau sebesar 122,23 % dari target produksi. (***)